Friday, November 24, 2017

CARA MENGGAMBAR PEMANDANGAN PAKAI CAT AIR

Menggambar pemandangan pakai cat air?  Mungkin sekarang orang semakin jarang melakukannya.  Alasannya?  Macam-macam; ada yang bilang tekniknya sulit, tidak biasa pakai cat air, lebih suka pakai pensil (warna) atau krayon.  Bisa jadi begitu.  Tetapi menurut pengamatan, tidak terbiasanya orang memakai cat air adalah karena medium ini jarang digunakan dalam latihan menggambar (melukis) di sekolah atau di sanggar gambar.  Padahal, sebenarnya menggambar dengan cat air tidak sulit, asal tahu cara "menyetirnya".

Kali ini kita boleh belajar menggambar pemandangan dengan memakai cat air.  Tiap tahapan tekniknya akan ditampilkan secara gamblang.  Harapannya, siapapun dapat mengikuti praktiknya dengan lebih mudah.  Latihan menggambar kali ini menggunakan media: 
-  kertas gambar ukuran A4, 
-  cat air merk Osama (isi 12 warna), 
-  kuas bulat/ ujung runcing dan kuas gepeng
-  pensil HB
-  air secukupnya

Tahapan praktiknya adalah sebagai berikut:
 1. Buat skets gambar pemandangan pada kertas gambar A4 dengan pensil HB.  Ingat, pakai kertas gambar ya, bukan kertas HVS atau kertas foto copy.  Skets yang dibuat hanya bentuk outline saja, atau hanya garis-garis pokok dari bentuk pemandangan.  Tidak usah digambar secara rinci.
2.  Setelah skets dibuat, mulailah "memainkan" cat airnya.  Cara mengencerkan cat air pada palet yang benar adalah: oleskan cat air (pasta) di palet, kemudian tambahkan air dengan memakai kuas yang dicelupkan di air dan dipindahkan ke cat di palet. Jangan menuang air langsung ke pasta cat air di palet, karena biasanya jadi terlalu encer tidak terkendali.
3.  Oleskan cat air pada kertas.  Pertama, oleskan cat yang warnanya terang/ muda dan bidangnya paling luas dan terletak "paling belakang", misalnya untuk gambar langit.  Gunakan kuas gepeng agar lebih mudah meratakan catnya.  Ingat, catnya dioleskan dan jangan terlalu sering menggosokkan kuas pada permukaan kertas, sebab berisiko merusak kertas dan kuasnya.
4.  Setelah mewarnai langit yang bidangnya paling luas dan terletak "paling belakang", warnai bentuk yang juga relatif luas dan terletak "lebih depan", misalnya pegunungan.  Untuk mewarnai gambar pegunungan, oleskan cat air yang lebih pekat dari pada yang dipakai sebelumnya untuk langit.  Tunggu beberapa menit agar cat gambar pegunungannya agak mengering.
5.  Setelah cat gambar pegunungan mulai mengering, tambahkan warna hijau untuk pepohonan yang terletak di kaki pegunungan.  Bila cat warna biru untuk pegunungan masih tersisa, jangan dibuang.  Tambahkan saja warna hijau pada sisa cat biru tadi.  Ini akan memberi efek hijau pepohonan di kejauhan.  Gunakan kuas bulat/ ujung runcing agar lebih detail.
 6.  Dengan kuas gepeng, isilah bidang di latar depan dengan warna kuning cerah sebagai dasar gambar persawahan.  Cat kuningnya dibuat encer saja, karena hanya untuk dasarnya.
 7.  Berikutnya adalah mewarnai bentuk pohon kelapa, rumpun bambu dan pematang sawah yang terletak di latar depan.  Gunakan kuas bulat/ ujung runcing dengan cat warna gelap.  Cobalah menggunakan variasi warna, misalnya untuk pohon kelapa dan rumpun bambu yang jauh warna hijau campur coklat tua.  Untuk rumpun bambu dekat dan pematang sawah, pakai campuran warna hijau, coklat, dan hitam.  Jangan ragu untuk memblok/ menutup bentuk rumpun bambu dengan warna gelap sepenuhnya, dengan bagian tepinya dibentuk daun bambu agak detail.  Untuk gambar pematang sawah, bagian bawah pematang bisa dicampur/ digradasikan dengan warna hijau tua agar berkesan batas-batas pematangnya lebih halus menyambung dengan permukaan sawah, sehingga tidak berkesan kontras (pematang tidak menyatu dengan petak sawah).  Tunggu sampai catnya kering.
 8.  Setelah cat gelap pada rumpun bambu, pohon kelapa dan pematang sawah benar-benar kering, buatlah detail daun bambu dan bagian pohon kelapa yang terkena sinar matahari dengan campuran warna kuning dan hijau muda.  Detail ini tidak perlu menutup seluruh permukaan rumpun bambu dan pepohonan, cukup hanya pada bagian terang yang kena sinar matahari.  Gunakan kuas berujung runcing agar detail lebih mudah dibuat.
 9.  Untuk mengisi petak sawah, gunakan kuas ujung runcing dan warna campuran hijau muda + kuning cerah + putih.  Oleskan cat dengan arah dari bawah ke atas agar membentuk rumpun padi yang berkesan lentik.  Pada bagian-bagian tertentu (tidak seluruhnya merata) beri warna campuran hijau muda + hijau tua + sedikit coklat muda untuk memberi kesan detail rumpun padi. 

Begitulah cara menggambar pemandangan dengan cat air.  Prinsip teknisnya adalah oleskan cat air mulai dari bagian paling terang, paling luas, "paling belakang".  Setelah cat yang luas mengering, tambahkan gambar lebih rinci di bagian depannya.  Untuk memberi kesan 3 dimensi, warna terang bisa ditimpa warna gelap atau sebaliknya.  Syaratnya, warna yang lebih dulu dioleskan harus benar-benar sudah kering, baru ditimpa dengan warna lain di atasnya.    
         

3 comments:

Unknown said...

Bang itu bisa di gambar di kertas selain a4 gak

OYEE-IHIIIR said...

Bisaaa laah yaw. Saya pakai kertas gambar ukuran A4 tu cuma cari gampangnya, soalnya di mana-mana kan ada buku gambar yang ukuran kertasnya A4. Mau lebih besar lagi ukuran A3 (atau malah A2) juga bisa. Terus kalo mau lebih bagus lagi pakai kertas Canson, atau kertas yang khusus buat lukis cat air, yang lebih menyerap air tanpa membuat permukaannya bergelombang. Kalo pakai kertas gambar biasa, memang risikonya kena air, permukaannya kadang jadi bergelombang.

Gutomo said...

Terima kasih , artikel anda sangat mendidik , 🙏