Tuesday, May 12, 2020

GAMBAR PEMANDANGAN PAKAI PENSIL

Bicara soal gambar pemandangan, apa yang sering muncul dari benak ? Orang kita sering terjebak pada tampilan gunung, jalan mengarah ke gunung, deretan pohon di pinggir jalan, dan sawah.  Kadang-kadang ditambahi ada kali (atau parit) dan air terjun yang seolah muncul entah dari mana.  Lha mosok di daratan rendah yang landai tiba-tiba ada air terjun di dekat sawah.  Contoh tampilannya seperti ini ....



Sialnya, citra pemandangan semacam itu bercokol di kebanyakan orang kita dari generasi ke generasi.  Gambaran yang didapat seorang anak akan dibawa terus sampai dewasa, dan diwariskan ke anak-anaknya (atau ke cucu cicitnya).  Begitu terus, bila tidak ada semacam intervensi instruksional (wuiih....istilah yang ajib) untuk memutus citra warisan yang "begitu-begitu saja" tentang gambar pemandangan, dan mengubah prosedur teknis untuk menghasilkan gambar atau lukisann semacam itu.

Perlu ada upaya mengubah pola pikir alias paradigma tentang gambar pemandangan.  Berita buruknya, apapun, bagaimanapun dan di manapun di dunia ini, mengubah paradigma selalu tidak mudah (dan kadang-kadang menyakitkan).  Ini karena pikiran yang sudah mapan harus menerima fakta yang berlainan dengan yang sudah diterima dan bersemayam mapan dalam benak di waktu yang lama.  Responnya, kadang-kadang orang jadi protes, atau mengabaikan sebagai suatu resistensi. Ya begitulah kalau ada sesuatu liyan yang berdampak pada paradigma.

Berikut ini adalah beberapa tampilan gambar (atau lukisan ?) pemandangan yang tidak menurut pada pakem "gunung-jalan-sawah-kali" seperti disebut di atas.  Ada unsur yang sama memang, tetapi dibuat dengan cara pandang yang lain.  By the way, apa beda antara gambar dan lukisan?  Apakah beda dalam hal alat dan bahan pembuatan?  Atau beda dalam hal kerumitan tekniknya?  Atau beda dalam derajat artistiknya? Entahlah, sampai sekarang saya belum dapat penjelasannya.  Ya sudah, kita lihat dan nikmati saja tampilan berikut. Cekidot Gan !